Koranriau.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian ESDM memastikan bahwa harga
Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar naik lagi mulai hari
Sabtu tanggal 28 Maret 2015 pukul 00.00 WIB.
PT Pertamina (Persero) menetapkan harga nonsubsidi di wilayah Jawa,
Bali dan Madura sebesar Rp 7.400 per liter. Harga premium mengalami
kenaikan Rp 500 per liter dibandingkan harga pada tanggal 1 Maret 2015
sebesar Rp 6.900 per liter. Sedangkan harga solar bersubsidi naik dari
Rp 6.400 menjadi Rp 6.900 per liter.
“Harga premium di Jamali (Jawa, Madura, Bali) itu hanya beda Rp 100
per liter dibandingkan non-Jamali yang sudah ditetapkan pemerintah
sebesar Rp 7.300 per liter,” kata Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad
Bambang.
Indonesia ternyata jauh lebih mahal daripada harga pertamax di Malaysia.
Premium dikenal memiliki kandungan RON 88 dan pertama lebih tinggi
mencapai RON 95. Padahal, pendapatan perkapita negeri Jiran tersebut
jauh lebih tinggi ketimbang Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan atau The Domestic Trade,
Cooperatives and Consumerism ministry (KPDNKK), harga pertamax (RON 95)
ditetapkan 1.95 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 6.900 per liter. Harga
pertamax tersebut sama dengan solar.
Sedangkan, harga pertamax jenis super dengan kandungan RON 97
mencapai 2.25 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 7.900 per liter. Harga
tersebut berlaku per 1 Maret yang mengalami kenaikan 25 sen dibandingkan
bulan sebelumnya. Di Indonesia, harga pertamax 92 saat ini dipatok Rp
8.600 per liter. Heemm, Ternyata.