Koranriau.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto
menggelar pertemuan di Istana Bogor. Pertemuan kedua 'presiden' ini
membawa pesan tersirat yang teramat penting.Memang kedua tokoh yang bertemu adalah presiden, Jokowi yang kini Presiden Republik Indonesia bertemu dengan Prabowo Subianto yang kini jadi Presiden Federasi Pencak Silat Dunia. Pertemuan keduanya jadi sorotan karena digelar di tengah kisruh KPK-Polri dan situasi Jokowi sedang sulit terhimpit tekanan parpol pendukungnya.
Kedatangan Prabowo ke Istana Bogor pada Kamis (29/1/2015) menjadi angin segar buat Presiden Jokowi. Prabowo datang untuk menyampaikan dukungan penuh kepada pemerintah, terkait polemik calon Kapolri Komjen Budi Gunawan, Prabowo pun mempercayakan kepada apa pun keputusan presiden.
"Saya menyampaikan komitmen saya untuk mendukung usaha bersama kita sebagai eksekutif, kami di luar eksekutif sama untuk membangun bangsa menjaga keutuhan bangsa dan memerangi kemiskinan," kata Prabowo usai pertemuan sekitar 40 menit tersebut.
Jokowi pun menyambut dengan tangan terbuka dukungan tersebut. "Saya kira pertama tadi beliau menyampaikan memberikan dukungan penuh kepada pemerintahan yang sekarang. Kedua, juga menyampaikan mengenai pencak silat seluruh Indonesia yang bulan Februari nanti akan bertemu dengan saya di Istana Negara," kata Jokowi usai Prabowo menjelaskan keterangan lengkap.
Mengenai pencak silat ini juga jadi catatan khusus. Pada bulan Februari nanti Prabowo akan membawa Ikatan Pencak Silat Indonesia menemui Presiden Jokowi di Istana Negara. Prabowo akan mendaulat Jokowi menjadi pendekar utama pencak silat Indonesia. Istilah pendekar ini juga memancing spekulasi politik seolah Prabowo memberikan dukungan moral ke Jokowi.
"Dan tradisi kita setiap Presiden adalah pendekarnya pencak silat Indonesia dan beliau akan menerima sebagai pendekar utama pencak silat dan berkenan memakai pakaian pencak silat," kata Prabowo.
Dukungan Prabowo ke pemerintahan Jokowi-JK adalah hal yang baru karena selama ini KMP cukup keras mengkritik pemerintahan Jokowi. Tentu dukungan Prabowo ini akan mengubah peta politik nasional. Lalu sejauh mana peta politik nasional akan berubah, dan untuk siapa sebenarnya pesan penting ini dikirim?
Pertanyaan ini tentu saja semakin menggelitik lantaran saat ini parpol KIH cenderung mendorong pelantikan Komjen Budi jadi Kapolri dan terkensan menjauh dari Jokowi. Perkembangan politik ke depan tentunya semakin dinamis dan semakin menarik diikuti.
