Koranriau.com, Meranti - Program pembangunan yang dicanangkan
oleh Pemkab Kepulauan Meranti berupa bantuan mesin pembangkit listrik di
desa-desa, ternyata belum dimanfaatkan sebagian besar masyarakat di Desa
Tanjung Sari, Kecamatan Tebingtinggi Timur.
Mulyadi, Kepala Desa Tanjung Sari
dihadapan Wakil Bupati Kepulauan Meranti, H Masrul Kasmy, belum lama ini
menyampaikan, bahwa desa tersebut sudah mendapatkan bantuan mesin genset
(generator set, red) dari Pemkab melalui Dinas Pertambangan dan Energi pada
Tahun Anggaran 2013 lalu.
"Alhamdulillah pada tahun ini mesin
pembangkit listrik tersebut sudah bisa dioperasikan dan dikelola oleh Badan
Usaha Milik Desa (BUMDes)," ungkapnya.
Meski mesin pembangkit listrik itu sudah
beroperasi, lanjut Kades, namun Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) selaku
pengelola masih menghadapi berbagai kendala, salah satunya masalah dana untuk
membeli bahan bakar minyak solar.
Karena, kata dia lagi, untuk
menghidupkan mesin genset itu, pihak BUMDes Tanjung Sari masih bergantung dari
warga yang mampu mendaftar atau memasukkan aliran listrik ke rumah-rumah
mereka.
"Sejauh ini untuk biaya beban
pemakaian per rumah kita kenakan Rp100 ribu perbulan, dan biaya pemakaian daya
listrik setiap rumahnya minimal kita kenalan Rp40 ribu, hingga tergantung
banyaknya daya yang mereka pakai," tuturnya.
Sampai saat ini, menurut Mulyadi, jumlah
warga yang telah berlangganan listrik desa berkisar kurang lebih 120 rumah dari
total 300 rumah yang ada di desa tersebut.
"Artinya sebagian besar penduduk di
desa kami belum mampu mendapatkan pelayanan aliran listrik, kendalanya seperti
kita ketahui, yaitu karena ekonomi masyarakat yang kebanyakan kurang berada
atau hanya hidup pas-pasan," ucapnya.
Dengan keterbatasan biaya operasional
serta belum banyaknya jumlah masyarakat yang memasukan daya listrik ke rumah
mereka, maka BUMDes hanya mampu menghidupkan mesin genset dari pukul 18.00
sampai pukul 00.00 Wib, dan siang hari hanya hidup pada hari Minggu saja.
Wabup Kepulauan Meranti, H Masrul Kasmy,
mengatakan salah satu langkah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat,
sebagaimana yang dilakukan Pemda, yakni dengan mendukung masuknya listrik ke
desa desa, sehingga adanya penerangan listrik di rumah rumah warga.
"Aktifitas masyarakat di pedesaan
dapat mengalami peningkatan, dan pada akhirnya dengan adanya perputaran roda
perekonomian masyarakat, maka masyarakat yang selama ini tidak mampu
berlangganan listrik, kedepannya akan terbantu dan bisa berlangganan listrik,
di samping itu dapat mendorong peningkatan infrastruktur dan ekonomi
kerakyatan," kata dia.