Berita Riau, Jakarta - KOALISI Kemanusian dan Keluarga Korban Lampung mengadukan Pam Swakarsa ke DPR, yang diduga melakukan tindakan sadis terhadap warga Lampung. Dalam kejadian tersebut, delapan petani tewas serta 20 lainnya cacat permanen. Mereka diterima di ruang Komisi III, gedung Nusantara II, Senayan Jakarta, Rabu (14/12). Juru bicara Koalisi Kemanusiaan dan Keluarga Korban Lampung, Saurip Kadi di hadapan anggota Komisi Hukum DPR itu menjelaskan bahwa penyiksaan itu terkait tudingan Pam Swakarsa
terhadap masyarakat yang menyerobot lahan milik PT Silva Inhutani di Desa Mesuji, Provinsi Lampung. “Tindak kekerasan sadis dengan cara dibantai ini dialami warga Lampung sejak awal tahun 2011. Pelakunya seperti dalam tayangan video yang diputar di Komisi III tadi (kemari), diduga dilakukan oleh oknum Polri,” ujar Saurip Kadi, di hadapan sejumlah anggota Komisi III DPR. Ditegaskannya, setidaknya telah diketahui sekitar 8 orang meninggal dunia dan sekitar 20 orang di antaranya mengalami cacat fisik permanen.
Agar korban tidak berjatuhan lagi, lanjutnya, masyarakat Mesuji minta perhatian sungguh-sungguh dari DPR untuk segera menginvestigasi dan mendesak Kapolri Timur Pradopo mengusut kasus ini. “Termasuk menindak tegas anggota kepolisian yang terlibat tindakan sadis itu,” tegasnya.
Di tempat yang sama, anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo menyatakan akan menindaklanjuti laporan masyarakat Lampung ini kepada pihak-pihak terkait dan segera meminta Kapolri dan jajarannya menjelaskan peristiwa sadis itu.
Selain itu, kata politisi Golkar itu, Komisi III DPR juga akan membentuk tim investigasi ke lapangan untuk menyelidiki peristiwa yang melanggar prinsip-prinsip kemanusiaan ini.
“Jika benar tindakan oknum kepolisian itu seperti dalam tayangan video tadi, ini merupakan pelanggaran hukum berat. Karena itu kasus ini mesti ditelusuri dan diselidiki. Kita akan panggil Kapolri dalam kesempatan pertama untuk memebrikan klarifikasi tindakan sadis ini,” janjinya.
Usut Pembantaian
Sementara, Mabes Polri berjanji mengusut dugaan pembunuhan massal terhadap sejumlah petani yang dilakukan aparat keamanan di Mesuji, Lampung. Ini menyikapi langkah sejumlah petani yang melaporkan kasus konflik lahan perkebunan yang kemudian berujung tewasnya sejumlah petani, ke Komisi III DPR RI, Rabu (14/12).
“Nanti kita akan mencari tahu, kapan dimana, konflik kebun dan warga nanti kita cari tahu. Tim kita sedang menelusuri di Lampung maupun Sumsel, “ ujar Kabid Penum Div Humas Polri Kombes (Pol) Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (14/12).
Seperti diketahui, kasus pembunuhan ini mencuat setelah sekelompok warga mengadu ke Komisi III DPR. Menurut pelapor sejumlah warga dibunuh dengan cara disembelih oleh aparat keamanan.
Peristiwa sadis tersebut diduga akibat adanya perluasan lahan yang dilakukan perusahaan PT Silva Inhutani. Namun warga yang merasa lebih dulu menempati lahan tersebut menolak sehingga konflik terjadi.
“Masyarakat mengetahui dan menyampaikannya kepada DPR. Ini akan jadi suatu bahan penelusuran lebih lanjut bagaimana proses yang terjadi antarsiapa saja,” imbuhnya.
Bahkan dalam laporan tersebut warga membawa rekaman brutal tentang pembunuhan tersebut. Namun pihak Polda Lampung menyebut peristiwa berdarah ini bukan terjadi di Mesuji Lampung, namun di wilayah Mesuji, Sumatera Selatan.
Sumber : Dumaipos.com
Kunjungi Terus www.e-beritariau.tk
Sumber : Dumaipos.com
Kunjungi Terus www.e-beritariau.tk