Berita Riau, Sanaa — Kementerian Luar Negeri membenarkan informasi tewasnya dua warga negara Indonesia (WNI) dalam sebuah bentrokan bersenjata yang terjadi di perguruan Darul Al Hadits di Provinsi Saada, Yaman, pada Sabtu (26/11/2011). Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene yang dihubungi Kompas.com, Rabu (30/11/2011) menyebutkan, dua WNI yang
berasal dari Medan dan Aceh ini tengah menjalani studi di Perguruan Darul Al Hadits.
berasal dari Medan dan Aceh ini tengah menjalani studi di Perguruan Darul Al Hadits.
"Mengenai identitasnya, saya tidak berwenang untuk menyampaikan sesuatu yang sifatnya sangat pribadi," kata Tene.
Ia mengungkapkan, pihak Kedutaan Besar RI di Sanaa (KBRI Sanaa) sudah menyampaikan kabar duka tersebut kepada pihak keluarga. Situasi keamanan yang tidak kondusif dan dengan persetujuan keluarga, jenazah dua WNI tersebut sudah dimakamkan di Yaman pada Minggu (27/11/2011).
Menurut Tene, berdasarkan keterangan KBRI Sanaa, kedua pelajar itu selama ini tidak pernah melaporkan diri mengenai keberadaannya di Yaman. "Keberadaan mereka selama ini tidak diketahui karena tidak pernah lapor diri ke KBRI," ujarnya.
Selain dua WNI yang tewas tersebut, akibat bentrokan itu, dua warga Indonesia juga dilaporkan mengalami luka-luka. Salah seorang di antaranya, menurut Tene, saat ini sudah bisa beraktivitas kembali setelah menjalani perawatan.
Mengingat situasi yang masih belum kondusif di Yaman, pihak KBRI dan pemerintah Indonesia masih terus mengimbau kepada WNI yang berada di sana untuk berhati-hati. Evakuasi juga telah dilakukan terhadap warga yang berada di wilayah yang tidak aman.
Pada akhir pekan lalu, terjadi bentrokan bersenjata yang melibatkan gerilyawan Sunni Salafi dengan para pemberontak Houthi yang beraliran Syiah. Wakil Salafi yang menyebut dirinya bernama Abu Ismail mengatakan, enam warga asing, yakni dari Amerika Serikat, Indonesia, Malaysia, dan Rusia, tewas dalam serangan yang berlangsung hingga Minggu (27/11/2011).
Kantor berita Xinhua melaporkan, serangan itu menewaskan 24 orang. "Serangan oleh para pemberontak Syiah yang menargetkan sebuah madrasah yang dikelola Sunni menewaskan 24 orang, termasuk tiga warga negara asing, dua dari Indonesia dan satu orang berkebangsaan Amerika," kata seorang pejabat keamanan Provinsi Saada, yang berbatasan dengan Arab Saudi.
Sumber : Kompas
Sumber : Kompas