BERITA MERANTI, Selatpanjang - Pembentukan Provinsi Riau Pesisir terus menguat di Kabupaten Kepulauan Meranti. Bahkan Selasa (23/5) malam, bertempat di coffe shop hotel lily, telah dibentuk Komite Perjuangan Provinsi Riau Pesisir, wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti. Adalah Tarmizi yang terpilih secara aklamasi, sebagai Koordinator wilayah (Korwil) Kepulauan Meranti Komite Perjuangan Provinsi Riau Pesisir. Sementara Sekretaris dipercayakan kepada salah satu anggota DPRD Kepulauan Meranti, Aprizal Cik S Sos, dan Sekretaris KPU Kepulauan Meranti, H Darwis sebagai Bendahara setelah ditunjuk dengan kesepakatan bersama. Ketua Komite Pembentukan Provinsi Riau Pesisir tingkat Provinsi Drs Idris kepada Dumai Pos, Rabu malam (25/5) mengharapkan setelah terbentuknya Koordinator Wilayah di Kabupaten Kepulauan Meranti, dapat dibentuk pengurus Komite Pembentukan Riau Pesisir sampai ketingkat terbawah, yakni Tingkat Desa.
“Kita mengarahkan agar dibentuk jajaran kepengurusan sampai ketingkat terbawah, yakni Desa. Sekaligus melakukan sosialisasi terhadap wacana pembentukan Provinsi Riau Pesisir,”katanya.
Idris menambahkan, bahwa pihaknya selaku ketua di tingkat Provinsi menginginkan pembentukan mulai dari koordinator wilayah di Kabupaten Kepulauan Meranti sampai Koordinator di tingkat Desa di Meranti merangkul seluruh tokoh masyarakat, yang terdiri dari seluruh etnis dan suku, dan elemen penting lainnya yang ada di Meranti. Termasuk kalangan eksekutif dan legislative yang ada di Meranti.
“Pintu kran terhadap pemekaran telah dibuka oleh Kemendagri. Hal itulah yang mendorong kita segera membentuk jajaran komite ini di seluruh daerah di Kabupaten yang cikal bakal menjadi Kabupaten yang tergabung dalam Provinsi Riau Pesisir ini nantinya. Sejauh ini, sudah lima Kabupaten yang terbentuk, yakni Bengkalis, Dumai, Siak, Rohil. Sedangkan Meranti sendiri, yang baru saja di laksanakan. Serta telah menyatakan diri juga untuk bergabung menjadi daerah keenam yakni, Kabupaten Pelalawan,”sebut Idris.
Dalam musyawarah pemilihan kemarin berlangsung penuh dengan perdebatan dan diskusi hangat terhadap wacana pembentukan Komite Perjuangan Riau Pesisir di Meranti ini yang juga dihadiri Ketua Pemuda Pancasila, Asnan Mahadar, sejumlah anggota DPRD Kepulauan Meranti, Azis Arika, Dedi Putra SHi, Aprizal Cik, kalangan birokrasi dan sejumlah pejuang Pembentukan Kabupaten Kepulauan Meranti, seperti Ramlan Abdullah, dan pejuang lainnya.
Sejumlah kalangan yang ada di Meranti menginginkan adanya grand design dan kajian yang bisa dipertanggung jawabkan atas pembentukan Provinsi Riau Pesisir tersebut. Karena mereka tidak menginginkan pembentukan ini hanya alat bagi sekelompok untuk memenuhi kepentingannya saja.
Oleh karena itu, walaupun pada dasarnya kalangan yang hadir menyetujui, namun mereka mewanti-wanti sekaligus menegaskan bahwa pembentukan ini murni untuk mensejahterakan masyarakat yang berada diwilayahnya (Riau Pesisir red) nantinya setelah terbentuk.
“Ada dua jalan suatu wilayah dimekarkan. Pertama dari aspirasi dan dari kajian oleh pemerintah. Oleh karena itu kami mau wacana pembentukan ini nantinya betul-betul bertujuan untuk kepentingan masyarakat. Seperti pemekaran yang kami lakukan bersama kawan-kawan terhadap Kepulauan Meranti,”kata Meranti center di Jakarta, Ramlan Abdullah.
Sekretaris Komisi I DPRD Kepulauan Meranti, Dedi Putra SHi yang juga hadir mengatakan, pihaknya tidak alergi terhadap pemekaran. Namun diharapkannya, pemekaran yang dilakukan nanti dapat hendaknya memberikan porsi terhadap Pembangunan yang merata di Daerah.
“Seperti pemakaran Provinsi yang sudah dilakukan di beberapa wilayah di Indonesia, bisa menuntaskan rentang kendali dan meningkatkan perekonomian Masyarakat yang selalu dikeluhkan. Namun masih banyak pemerintahan kita yang alergi terhadap pemekaran Provinsi ini. Dengan telah terbentuknya koordinator wilayah di Meranti ini, tentunya nanti dapat segera mensosialisasikannya terhadap keinginan pmekaran ini kepada seluruh lapisan masyarakat yang ada di Meranti. Agar wacana ini bisa direalisasikan dalam bentuk nyata,”kata Dedi Putra Sekretaris Komisi I yang membidangi persoalan pemerintahan sesaat setelah dibentuknya Korwil Meranti Komite Perjuangan Riau Pesisir.
Idris menambahkan, bahwa pihaknya selaku ketua di tingkat Provinsi menginginkan pembentukan mulai dari koordinator wilayah di Kabupaten Kepulauan Meranti sampai Koordinator di tingkat Desa di Meranti merangkul seluruh tokoh masyarakat, yang terdiri dari seluruh etnis dan suku, dan elemen penting lainnya yang ada di Meranti. Termasuk kalangan eksekutif dan legislative yang ada di Meranti.
“Pintu kran terhadap pemekaran telah dibuka oleh Kemendagri. Hal itulah yang mendorong kita segera membentuk jajaran komite ini di seluruh daerah di Kabupaten yang cikal bakal menjadi Kabupaten yang tergabung dalam Provinsi Riau Pesisir ini nantinya. Sejauh ini, sudah lima Kabupaten yang terbentuk, yakni Bengkalis, Dumai, Siak, Rohil. Sedangkan Meranti sendiri, yang baru saja di laksanakan. Serta telah menyatakan diri juga untuk bergabung menjadi daerah keenam yakni, Kabupaten Pelalawan,”sebut Idris.
Dalam musyawarah pemilihan kemarin berlangsung penuh dengan perdebatan dan diskusi hangat terhadap wacana pembentukan Komite Perjuangan Riau Pesisir di Meranti ini yang juga dihadiri Ketua Pemuda Pancasila, Asnan Mahadar, sejumlah anggota DPRD Kepulauan Meranti, Azis Arika, Dedi Putra SHi, Aprizal Cik, kalangan birokrasi dan sejumlah pejuang Pembentukan Kabupaten Kepulauan Meranti, seperti Ramlan Abdullah, dan pejuang lainnya.
Sejumlah kalangan yang ada di Meranti menginginkan adanya grand design dan kajian yang bisa dipertanggung jawabkan atas pembentukan Provinsi Riau Pesisir tersebut. Karena mereka tidak menginginkan pembentukan ini hanya alat bagi sekelompok untuk memenuhi kepentingannya saja.
Oleh karena itu, walaupun pada dasarnya kalangan yang hadir menyetujui, namun mereka mewanti-wanti sekaligus menegaskan bahwa pembentukan ini murni untuk mensejahterakan masyarakat yang berada diwilayahnya (Riau Pesisir red) nantinya setelah terbentuk.
“Ada dua jalan suatu wilayah dimekarkan. Pertama dari aspirasi dan dari kajian oleh pemerintah. Oleh karena itu kami mau wacana pembentukan ini nantinya betul-betul bertujuan untuk kepentingan masyarakat. Seperti pemekaran yang kami lakukan bersama kawan-kawan terhadap Kepulauan Meranti,”kata Meranti center di Jakarta, Ramlan Abdullah.
Sekretaris Komisi I DPRD Kepulauan Meranti, Dedi Putra SHi yang juga hadir mengatakan, pihaknya tidak alergi terhadap pemekaran. Namun diharapkannya, pemekaran yang dilakukan nanti dapat hendaknya memberikan porsi terhadap Pembangunan yang merata di Daerah.
“Seperti pemakaran Provinsi yang sudah dilakukan di beberapa wilayah di Indonesia, bisa menuntaskan rentang kendali dan meningkatkan perekonomian Masyarakat yang selalu dikeluhkan. Namun masih banyak pemerintahan kita yang alergi terhadap pemekaran Provinsi ini. Dengan telah terbentuknya koordinator wilayah di Meranti ini, tentunya nanti dapat segera mensosialisasikannya terhadap keinginan pmekaran ini kepada seluruh lapisan masyarakat yang ada di Meranti. Agar wacana ini bisa direalisasikan dalam bentuk nyata,”kata Dedi Putra Sekretaris Komisi I yang membidangi persoalan pemerintahan sesaat setelah dibentuknya Korwil Meranti Komite Perjuangan Riau Pesisir.
