BERITA MERANTI, Selatpanjang — Perusahaan Listrik Negara (PLN) Ranting Selatpanjang melakukan penagihan pemasangan jaringan listrik telah sesuai dengan harga yang telah ditetapkan. Namun terkait apa yang terjadi baru-baru ini, terhadap tagihan kepada masyarakat yang dilakukan oleh pegawai outshorcing PLN Ranting Selatpanjang mencapai Rp1,8 juta, yakni tagihan pemasangan jaringan instalasi sesuai dengan harga yang ditetapkan AKLI yakni Rp300 ribu rupiah pertitiknya. “Kalau yang dilakukan oleh Fani pegawai outsourcing yang baru-baru ini melakukan penagihan kepada salah satu masyarakat, bukan tagihan biaya pemasangan jaringan listrik ke rumah-rumah seharga Rp675 ribu. Namun biaya pemasangan titik api instalasi dirumah menurut ketetapan harga yang ditetapkan AKLI Bengkalis sebesar Rp300 ribu pertitiknya,” ungkap Kepala PLN Ranting Selatpanjang, Ir Tri Nurkhalid saat konfrensi persnya kemarin.
Khalid menjelaskan, terhadap persoalan tersebut hanya salah tanggapan atau miss komunikasi saja antara petugas PLN Ranting Selatpanjang, dengan pihak masyarakat. Kendatipun begitu, dibalik itu semua lanjut Khalid pihaknya telah berjalan sesuai aturan dan mekanismenya.
“Yang pasti, program pemasangan baru meteran listrik bukanlah untuk memberatkan masyarakat. Namun program untuk membantu ketersediaan listrik kepada masyarakat yang selama ini dikeluhkan,” kata Khalid lagi.
Dari sejumlah jajaran PLN Ranting Selatpanjang yang hadir saat itu, juga turut serta pegawai outshorcing PLN Ranting Selatpanjang yang melakukan tagihan kepada masyarakat baru-baru ini, yakni Fani. Kepada wartawan dia mengatakan, soal dirinya melakukan penagihan kepada masyarakat belum lama ini hanyalah salah pengertian saja.
“Kami hanya menginformasikan kepada masyarakat tersebut, bahwa sambungan yang telah dilakukan di rumahnya adalah sebanyak enam titik api. Jadi, kami memberitahukan bahwa biayanya sekitar Rp1,8 juta sesuai dengan ketetapan DPC AKLI Bengkalis yakni sebesar Rp300 ribu ertitiknya. Tidak ada pungutan liar (pungli) yang dilakukan. Karenanya, kami sempat terkejut atas informasi bahwa kami melakukan pungli kepada masyarakat. Itu tidaklah sepenuhnya benar,” aku Fani.
