BERITA MERANTI - Pembangunan Gedung bari Dewan Perwakilan Rakyat terus menuai kecaman. Pasalnya, harga ruangan baru bagi para dewan senilai Rp799,92 juta tersebut semakin menunjukkan gedung mewah itu tidak sensitif terhadap kepentingan rakyat. Marzuki Alie sebagai Ketua DPR dianggap gagal.
“Harga kamar 560 orang anggota DPR di luar isinya saja sudah membuat rakyat gemas,” kata Anggota Fraksi Gerindra Martin Hutabarat
Gerindra sebagai satu-satunya fraksi yang menolak dengan tegas pembangunan gedung baru itu menilai penentuan harga dalam proyek tersebut sering kali seperti main-main. “Dulu biaya pembangunan yang diturunkan hingga berkali kali hingga akhirnya Rp1,3 triliun. Sekarang harga untuk ruang kerja anggota DPR biayanya juga ditentukan seperti main main, layaknya membangun
rumah biasa,” ujarnya.Hal ini, menurut martin, menjadi cermin kinerja DPR selama ini yang terkesan tidak konseptual dan transparan sebagai wakil rakyat. Rakyat pun makin tidak percaya.
“Ini akan dipandang masyarakat sebagai refleksi cara kerja DPR selama ini, yang tidak konseptual dan transparan dalam melaksanakan tugasnya sebagai wakil rakyat, ini semua membuat rakyat semakin tidak percaya. Ngotot bangun gedung bukti DPR tidak sensitif terhadap perasaan rakyat,” pungkasnya.