Koranriau.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali komentar mengenai perubahan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Solar. Menurut JK, harga BBM akan terus berubah karena pemerintah sudah memberikan subsidi tetap untuk Solar dan mencabut subsidi Premium.
"Kan sudah disampaikan sebelumnya, bahwa subsidinya tetap, apapun
keadaannya subsidinya tetap Rp 1.000 (untuk Solar)," ucap JK sapaan
akrabnya di Jakarta, Minggu (29/3).
JK menyebut, pencabutan subsidi Premium dan sistem subsidi tetap
untuk Solar adalah kebijakan yang baik. Dana subsidi bisa dialihkan ke
tempat lebih produktif dan berguna seperti untuk pembangunan sekolah.
Namun demikian, JK menyadari banyak protes dari masyarakat maupun
dari mahasiswa terkait kenaikan harga BBM kali ini. JK menanggapi santai
dan menilai masyarakat Indonesia memang suka protes.
"Di Indonesia apa saja orang protes, naik sedikit diprotes. Tapi kita
ingin membuat lebih banyak jalan yang bagus, sekolah dari dana subsidi.
Sekarang BBM naik karena Rupiah melemah, itu saja kebijakan yang
diambil," katanya.
Jusuf Kalla sebelumnya mengatakan kenaikan harga bahan bakar minyak
(BBM) sebesar Rp 500 per liter yang resmi diberlakukan pemerintah pada
Sabtu (28/3), disebabkan nilai Rupiah yang melemah.
"Kita tahu Rupiah sekarang masih Rp 13.000 lebih per dolar AS, minyak juga naik lagi."
JK sapaan akrabnya mengatakan kenaikan harga BBM tersebut tentu ada pengaruhnya baik pengaruh positif maupun negatif.
Sebagaimana diketahui, pemerintah beberapa hari lalu telah menaikkan
harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Solar untuk daerah di
luar Jawa, Madura dan Bali (Jamali). Kenaikan untuk Premium dan Solar
masing masing sebesar Rp 500 per liter. Maka dari itu harga Premium baru
sebesar Rp 7.300 per liter dan Solar baru Rp 6.900 per liter.