Koranriau.com, Jakarta - Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla (JK) mengklaim tidak ada solusi lain untuk memperbaiki pertumbuhan ekonomi yang kian merosot selain menaikan harga BBM. Anggaran pemerintah dinilai terbebani biaya rutin, termasuk tingginya subsidi BBM.Dia mengatakan, meski APBN setiap tahunnya mengalami kenaikan, namun biaya yang dikeluarkan juga terus meningkat. Bila ingin menaikan kembali pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen, maka satu-satunya solusi adalah mengurangi subsidi.
"Negara ini dalam keadaan sulit. Ibarat perusahaan, kita harus hutang ke bank untuk membayar gaji pegawainya," kata JK dalam acara Sekolah Legislatif Nasdem di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Jumat (22/8).
Menurutnya, untuk menaikan harga BBM, pemerintah harus perlu bertindak spontan dan tak perlu melibatkan DPR dalam prosesnya. Ia beranggapan, kebijakan tersebut adalah kewenangan pemerintah, bukan legislatif.
JK menyatakan, hanya cara tersebut yang harus dilakukan pemerintah untuk menaikan kembali pertumbuhan ekonomi. Bila dalam kurun waktu 10 tahun, Indonesia bisa menjaga stabilitas tersebut, maka tingkat pendapatan per kapita penduduk naik.
"Kita bisa sama dengan negara Malaysia sekarang ini. Jika saat ini hanya sekitar 3000 dolar, 10 tahun mendatang bisa sampai 7000 dolar," kata dia.
