BERITA MERANTI - Duta Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty, menyambut baik peluncuran program Beasiswa Bahasa Inggris Frans Seda oleh Kepala Pemerintahan Negara Bagian Australia Utara di Darwin bulan lalu.
“Beasiswa ini sebagai penghormatan atas mendiang Frans Seda yang memainkan peran penting dalam pengembangan hubungan antara Australia dan Indonesia,” ujar Dubes.
“Frans Seda adalah orang berprinsip yang bekerja tidak mengenal lelah guna memajukan lebih jauh lagi hubungan kuat antara kedua negara melalui hubungan politik, perdagangan, transportasi, pendidikan, kebudayaan dan olahraga,” tutur Moriarty.
“Frans Seda adalah orang berprinsip yang bekerja tidak mengenal lelah guna memajukan lebih jauh lagi hubungan kuat antara kedua negara melalui hubungan politik, perdagangan, transportasi, pendidikan, kebudayaan dan olahraga,” tutur Moriarty.
Seda adalah mantan Menteri Pemerintah Indonesia, penasihat tiga presiden RI, dan penerima penghargaan Anggota Kehormatan Order of Australia atas karyanya dalam memperkuat hubungan perdagangan bilateral.
Beasiswa atas nama Frans Seda disponsori oleh Kepala Pemerintahan Negara Bagian Australia Utara dan Charles Darwin University dan akan diberikan setiap tahun kepada tiga pelajar Indonesia di Charles Darwin University untuk meningkatkan kelancaran bahasa Inggris mereka, dan tiga pelajar dari Australia Utara untuk belajar bahasa Indonesia.
Beasiswa tersebut senilai A$ 60.000, atau sekitar Rp 534 juta untuk jangka waktu tiga tahun, akan mencakup biaya kursus hingga 10 minggu pelatihan bahasa Inggris secara intensif di universitas tersebut dan membantu kajian dan pembelajaran bahasa Indonesia di luar negeri bagi pelajar Australia yang berasal dari Australia Utara.
Beasiswa baru ini berpotensi untuk memperluas wawasan budaya dan pendidikan Australia Utara ke Asia dan sebagai tanda penghormatan kepada Frans Seda dan karyanya dalam pengembangan hubungan bilateral.
