Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Belajar Apa di Stadion Real Madrid?

Sulthan
Thursday, 5 May 2011, 5/05/2011 WIB Last Updated 2011-05-05T13:40:53Z
BERITA MERANTI, Jakarta — Seorang warga negara Indonesia di Spanyol mengirimkan sejumlah foto kepada redaksi Kompas.com. Ia mengaku bertemu dengan rombongan anggota DPR yang tengah mengantre tiket tur keliling Stadion Santiago Bernabeu milik klub sepak bola Spanyol, Real Madrid. Rombongan anggota Dewan yang ditemui warga negara Indonesia itu adalah rombongan Komisi X yang tengah melakukan kunjungan kerja. Komisi X merupakan komisi yang membidangi olahraga, pendidikan, dan pariwisata. Apa yang dipelajari para anggota Dewan di stadion tersebut?
Pimpinan rombongan Komisi X, Rully Chairul Azwar, mengatakan bahwa Spanyol dipilih karena saat ini menjadi kiblat kemajuan olahraga. "Spanyol itu terkenal karena sepak bola juara, sepeda juara, dan basket juara. Jadi, kami melihat, mereka unggul dan bisa mengelola olahraga menjadi industri. Ada iklim kompetisi yang dibangun sehingga tiap-tiap klub itu bersaing untuk meraih kemenangan," kata Rully saat dihubungi Kompas.com, Kamis (5/5/2011) malam.
Lalu, apa yang didapat dengan mengikuti tur keliling stadion? Rully mengatakan, hal yang dipelajari adalah bagaimana Spanyol bisa memadukan olahraga dan industri pariwisata.

"Jadi, bisa menjual stadion, industri menjual stadion. Bayangkan, harga satu tiket pertandingan bisa mereka jual 500 euro atau sekitar Rp 9 juta. Kami tidak menonton. Tapi, tingginya harga tiket itu menunjukkan bahwa animo orang di sana luar biasa terhadap sepak bola. Tur stadion ini juga menunjukkan betapa Spanyol bisa mengelola stadion menjadi obyek wisata," papar politisi Partai Golkar ini.
Mengikuti tur stadion, lanjut Rully, para pengunjung menyaksikan segala hal yang berkaitan dengan Real Madrid. "Kapasitas stadion itu hanya 70.000 orang, tetapi ketika dikelola menjadi obyek wisata, satu hari bisa mendatangkan 5.000 turis. Pengunjung disajikan dokumentasi lengkap, ruang pelatih, dan bagaimana me-manage klub, itu luar biasa. Mereka bisa mengelolanya menjadi industri besar," kata dia.
Ketika ditanyakan apakah hal-hal yang diperoleh di Spanyol realistis untuk diterapkan di Indonesia, Rully mengatakan, "Semua arahnya ke sana."
Namun, ia mengakui, dalam tur stadion itu, rombongan Dewan tak bertemu dengan pengelola stadion. Menurut Rully, pengajuan pertemuan dilakukan tiga minggu sebelum keberangkatan. "Oleh karena itu, kami tidak bisa bertemu. Katanya, kalau mau bertemu, paling tidak diajukan tiga bulan sebelumnya. Tetapi, kami bertanya dengan petugas yang ada di stadion," kata Rully.
Hasil kunjungan kerja ini, ia berjanji, akan disajikan dalam bentuk laporan lengkap. "Jadi, jangan dipolemikkan. Ini bukan jalan-jalan. Banyak yang bisa dikembangkan, khususnya pariwisata dan olahraga," tandasnya.

Sumber : Kompas.com
Komentar

Tampilkan

  • Belajar Apa di Stadion Real Madrid?
  • 0

Terkini

Topik Populer