Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Sagu Diolah Jadi Gula Cair

Sulthan
Monday, 25 April 2011, 4/25/2011 WIB Last Updated 2011-04-25T09:35:01Z
BERITA MERANTI - Bukan hanya bisa menjadi bahan makanan atau bio energy, ternyata pati tanaman sagu juga berpotensi dijadikan gula cair.
Bahkan harga yang ditawarkan dari gula cair yang dihasil dari pati sagu itu, relatif lebih murah dari gula kristal yang saat ini dikonsumsi untuk pemanis produksi minuman.
Hal itu diungkapkan guru besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Ir H M H Bintoro MAgr yang ditemui di Selatpanjang, di sela-sela pertemuannya dengan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan daerah (Ka Bappeda) Kepulauan Meranti, Ahad (24/4) di Selatpanjang.
‘’Saat ini kita akan melakukan studi di Kepulauan Meranti, sekaligus melaksanakan action. Kita juga akan mencoba menggali potensi-potensi yang ada di Meranti ini. Supaya pemaksimalan potensi yang ada. Tentunya ini berimbas kepada kemajuan daerah,’’ ungkap Bintoro.
Pihaknya selaku pihak akademisi juga akan melihat sampai dimana potensi sagu itu bisa dimaksimalkan di Meranti, termasuk potensi lainnya. Saat ditanyakan, di daerah mana saja yang sudah memaksimalkan potensi sagu menjadi gula cair diutarakan Bintoro, telah banyak daerah yang memaksimalkannya.
‘’Kita akan lihat bisa sampai dimana, kalau bisa studynya sampai mendirikan pabrik sekalian. Potensi ini sudah banyak di daerah lain, rata-rata di Pulau Jawa. Dalam tanaman sagu terjadi foto sintesis. Jadi, satu batang sagu yang seberat satu ton sagu, bisa menghasilkan pati gula sebanyak 250 kg atau seperempat total berat sagu,’’ terang guru besar IPB itu.
Mendengar potensi lain dari sagu itu, Pemkab Kepulauan Meranti berencana akan melakukan kerja sama dengan IPB untuk memaksimalkan potensi sagu tersebut. Bukan hanya itu, kerja sama juga akan dilakukan dengan IPB di berbagai bidang, di antaranya perencanaan pembangunan daerah, pendidikan, pelatihan dan pelayanan kepada masyarakat, kuliah kerja profesi (KKP), pengembangan teknologi tepat guna dan tepat usaha, pelaksanaan kaji tindak (action research), pengembangan industri rumahan berbasis pertanian, pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup.
‘’Kita kekurangan teknologi tepat guna, padahal potensi kita sangat besar. Sementara lahan kita cukup potensial, memang perlu tahapan. Ini lah salah satunya bentuk mengupayakan memaksimalkan potensi itu,’’ ungkap Kepala Bappeda Drs H Nuriman Khair MSi.
Rencana kerja sama ini, lanjut Nuriman lagi dalam rangka meningkatkan Sumber daya manusia (SDM) di Meranti yang saat ini masih terbatas. Dalam jangka lima tahun lagi harus disiapkan infrastruktur, SDM dan kesiapan masyarakatnya untuk memaksimalkan seluruh potensi dan sumber yang ada di Meranti.
Komentar

Tampilkan

  • Sagu Diolah Jadi Gula Cair
  • 0

Terkini

Topik Populer