Menteri Luar Negeri Turki, Ahmed Dawud Ihsanoglu pada hari Kamis kemarin (8/7) mengatakan bahwa Turki memiliki hak untuk mengambil tindakan apapun untuk melindungi hak-hak warga negaranya jika Israel tidak meminta maaf atas serangan pada kapal bantuan kemanusiaan yang dalam perjalanan ke Gaza atau menerima penyelidikan internasional atas insiden ini.
Davutoglu mengatakan hal itu pada konferensi pers di London: "Jika Israel ingin memperbaiki hubungan dengan kami, ia harus menerima penyelidikan internasional dan harus mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mencegah memburuknya hubungan mereka dengan kami."
Surat kabar melaporkan Davutoglu pada hari Senin lalu mengatakan bahwa Ankara akan memotong hubungan diplomatik dengan Israel jika Israel tidak meminta maaf atau menerima penyelidikan internasional. Namun seorang pejabat Turki mengatakan kepada Reuters bahwa komentar menteri itu telah terdistorsi.
Davutoglu setelah melakukan pembicaraan dengan rekan Inggrisnya, William Dehuge, untuk memperjelas posisi Turki, mengatakan: "Kami berharap Israel secara baik meminta maaf dan menerima (tanggung jawab) mereka atas kejahatan-kejahatan ini dan salah satunya harus menerima penyelidikan internasional.
"Jika Anda belum menerima salah satu alternatif yang kami tawarkan, tentu saja merupakan setiap hak kami untuk mengambil tindakan apapun untuk melindungi hak-hak warga negara kami."
Dia menambahkan, tanpa menjelaskan lebih lanjut, "Kami akan memberikan opsi tambahan jika diperlukan."
Israel sendiri mengatakan mereka tidak akan meminta maaf kepada Turki dan menolak seruan untuk adanya penyelidikan internasional.
Turki sebelum-sebelumnya telah mengatakan mereka ingin Israel meminta maaf atas serangan terhadap konvoi bantuan kemanusiaan dan membayar kompensasi serta setuju untuk investigasi internasional yang dilakukan oleh PBB dan mengangkat pengepungan terhadap Jalur Gaza.
