Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Kriminalsasi Pekanbaru Stadium 4

Sulthan
Thursday 30 October 2014, 10/30/2014 WIB Last Updated 2014-10-30T20:53:14Z
Koranriau.com, Pekanbaru - Kapolda Riau Brigjen Pol Dolly Bambang Hermawan mengimbau kepada seluruh masyarakat, untuk tetap menjaga kewaspadaan dalam kegiatan sehari-hari. Perlindungan dan keamanan itu, karena menurutnya, itu dimulai dari diri sendiri.

"Prinsip kepolisian adalah melindungi masyarakat dari ancaman apapun. Tapi, untuk mengungkap kejahatan, tak semudah yang kita bayangkan. Butuh kewaspadaan pribadi dari warga juga," kata Dolly dalam sambutannya saat acara Silaturahmi Kapolda Riau Dengan Wartawan yang digelar di Rumah Makan Pondok Patin HM Yunus, Pekanbaru, Selasa (28/10).


Kasus Perampokan Muliono

Perampok semakin mengganas di Pekanbaru. Komplotan perampok tak segan – segan lagi membunuh korbannya di tengah jalan.

Peristiwa ini terjadi, Senin (27/10/2014) sekitar pukul 10:00 WIB di jalan protokol Sudirman, Pekanbaru. Lokasi pembunuhan ini persisnya di depan Kantor Bulog Riau atau di seberang hotel Pangeran, Pekanbaru.

Korban pembunuhan diketahui bernama Muliono. Identitas korban diketahui setelah pihak kepolisian melihat isi dompetnya. Dia tewas setelah lehernya ditusuk dengan pisau oleh komplotan perampok bersepeda motor.

Saksi mata, Edo (32) mengatakan kepada wartawan, bahwa pagi itu dia melintas di jalan Sudirman dengan sepeda motor. Dia melihat berjarak sekitar 40 m di depannya ada pengguna sepeda motor yang terjatuh. Melihat ada pengguna sepeda motor terjatuh, Edo mencoba mendekat.

"Rencana mau menolong karena saya kira terjatuh. Saya melihat seorang pria juga di lokasi itu. Begitu saya turun dan mau menolong, saya lihat pria itu lagi menarik pisau dari leher korban. Saya langsung lemah melihat darah segar mucrat dari leher korban," kata Edo.

Masih menurut Edo, setelah pria itu menarik pisau dari leher korban, sempat mengambil jaket korban. Lantas pria itu menumpang sepeda motor.

"Setelah itu pria itu naik sepeda motor, dan ada satu sepeda motor lainnya. Mereka langsung melaju ke Jalan Pinang," kata Edo.

Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait kasus ini. Namun informasinya, korban baru mengambil uang dari bank.


Tiga Kecamatan Zona Merah

Berdasarkan pengumpulan catatan laporan masyarakat tentang tindak kejahatan yang diterima pihak kepolisian dalam hal ini Polsek-polsek di bawah jajaran Polresta Pekanbaru, pihak Polresta Pekanbaru memetakan lokasi-lokasi yang dianggap rawan tindak kejahatan. Dari catatan tersebut, tiga kecamatan di Pekanbaru yakni Marpoyan Damai, Payung Sekaki, dan Tampan masuk dalam zona merah kawasan rawan kejahatan.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Robert Haryanto Watratan SH SSos MH saat dikonfirmasi melalui Wakapolresta AKBP Sugeng Putut Wicaksono, Rabu (29/10) siang di ruangannya mengatakan, dari hasil laporan dan penyelidikan yang diperoleh dari anggota jajaran Polresta Pekanbaru, diketahui bahwa ada beberapa titik daerah yang rawan aksi kriminalitas tinggi.

“Ada tiga titik kecamatan yang tingkat kriminalitasnya tinggi, yaitu Kecamatan Tampan, Kecamatan Payung Sekaki dan Kecamatan Marpoyan Damai. Di daerah tersebut sering terjadi kejahatan seperti perampasan sepeda motor dan pencurian dan ini kami kategorikan sebagai zona merah. Untuk itu, di wilayah tersebut akan diintensifkan lagi dalam hal patroli,” kata Wakapolresta.

Lebih lanjut dikatakan Wakapolresta, untuk Kecamatan Bukitraya, Tenayanraya serta Kecamatan Limapuluh, pihaknya mengategorikan ke dalam zona kuning. “Kalau untuk tiga kecamatan ini kejahatan yang menonjol itu jarang terjadi, tetapi kami tetap mengerahkan anggota untuk melakukan patroli di jam-jam rawan dan dikategorikan dalam zona kuning,” kata Putut.

Putut juga mengatakan bahwa dari hasil analisis dan evaluasi dalam beberapa waktu terakhir, kejahatan yang sering muncul yaitu kejahatan jalanan, mulai dari perampasan sepeda motor, curanmor, pecah kaca, hingga aksi jambret. Dari beberapa kasus tersebut, aksi kejahatan curanmor saat ini marak terjadi di tempat-tempat ibadah serta universitas. Sedangkan aksi perampasan sepeda motor sering beraksi di tempat-tempat jalan yang sunyi.

“Kalau untuk jambret marak terjadi di wilayah kota, begitu juga dengan aksi pecah kaca. Para pelaku terlebih dahulu mengintai korban sebelum melakukan aksinya. Dan dalam hal ini korban juga sangat berpengaruh untuk memancing aksi pelaku, untuk itu jangan membawa barang-barang berharga saat bepergian,” imbuh Putut.

Dalam kesempatan tersebut, Wakapolresta juga mengimbau kepada masyarakat Pekanbaru agar menggunakan jasa pengaman polisi ketika melakukan penarikan ataupun penyetoran dalam jumlah besar. Tidak hanya itu, ia juga menyarankan kepada nasabah ataupun masyarakat yang melakukan transaksi agar tidak melewati jalan sama serta hari yang berbeda-beda walaupun tetap dalam pengawalan polisi.

“Tujuan dilakukan hal tersebut agar pelaku tidak dapat memantau target, serta pelaku tidak bisa menentukan tempat mana yang akan digunakan untuk beraksi,” tutup Wakapolresta.


Gelar Razia Lima Titik

Tingginya angka kriminalitas di Pekanbaru menjadi perhatian serius pihak kepolisian. Untuk meminimalisir tindakan kejahatan tersebut, Polresta Pekanbaru dan jajaranya menggelar operasi, Sabtu (18/10) dini hari.

Kabag Ops Polresta Pekanbaru, Kompol Darmawan Marpaung kepada wartawan menjelaskan, razia malam yang dilakukan melibatkan 340 personel dari jajaran Polresta dan Polsek yang ada di Pekanbaru. 

"Razia dan patroli ini dilakukan untuk mengantisipasi tindakan kriminalitas yang belakangan meningkat di Pekanbaru," ujarnya.

Tindakan kriminalitas dimaksud baik berupa Curas, Curanmor, jambret maupun kejahatan lainnya.

"Ada lima titik yang jadi fokus razia malam ini. Anggota dikerahkan di tempat-tempat rawan," ungkapnya.

Stadium 4

Disisilain pakar Kriminologi Hidayatullah menyebutkan bahwa jika dianalogikakan sebagai penyakit tingkat kriminalisasi dipekanbaru sudah memasuki Stadium 4, dilihat dari berbagai kasus – kasus kejahatan yang terjadi, sehingga dibutuhkan penanganan ekstra dari pihak kepolisian, Ungkapnya lewat pesan singkat kepada wartawan.

Ia menjelaskan bahwa  hukuman selama ini hukuman (punishment) menjadi sarana utama untuk membuat jera pelaku kriminal tidak ampuh untuk meminimalisir kejahatan yang terjadi, oleh karena itu perlu upaya jitu dan terkonseptual untuk menangani hal ini, diantaranya melakukan pengurangan jumlah residivis dengan suatu pembinaan yang dilakukan secara konseptual, melakukan upaya yang bersifat preventif dan represif.

Hal – hal lain juga yang bisa dilakukan adalah menerapkan sanksi – sanksi pidana berat kepada tersangka yang sudah terbukti bersalah melakukan kriminalisasi, lanjutnya. (***)
Komentar

Tampilkan

  • Kriminalsasi Pekanbaru Stadium 4
  • 0

Terkini

Topik Populer