Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Terkait Korupsi, KPK Tangkap Tangan Anas Maamun

Sulthan
Thursday 25 September 2014, 9/25/2014 WIB Last Updated 2015-02-12T20:30:36Z
Gubernur Riau, Annas Maamun
Koranriau.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap Gubernur Riau Annas Maamun dalam operasi tangkap tangan, Kamis (25/9/2014). Kepastian mengenai penangkapan Gubernur Riau ini Juru Bicara KPK, Johan Budi mengatakan pihaknya masih belum bisa mengungkapkan dugaan perkara yang melibatkan Annas, sehingga bisa tertangkap tangan oleh pihak KPK.
"Ada informasi, ada dugaan telah terjadi tindak pidana korupsi," ujar Johan dalam jumpa pers di Jakarta.

Operasi tangkap tangan KPK di Perumahan Citra Grand Cibubur, Jakarta Timur, menangkap sembilan orang. Selain Gubernur Riau, pengusaha, sopir, ajudan dan beberapa orang keluarga sang gubernur turut di bawa oleh KPK.


Sejumlah Mobil Turut Disita
Dalam penangkapan tersebut Tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan beberapa unit mobil dari penangkapan Gubernur Riau, Annas Maamun.
Ada tujuh mobil yang masuk ke dalam gedung KPK. Empat di antara yaitu Nissan X-trail dan tiga mobil Toyota Innova.

Selain itu, KPK juga mengamankan sebuah mobil yang disebut milik Gubernur Riau. Mobil itu adalah Toyota Innova warna putih bernopol BM ‎1445 TP.

"Sembilan itu adalah satu gubernur. Kemudian ada pengusaha, sopir, ajudan gubernur dan keluarga gubernur," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi, Kamis (25/9/2014).



KPK Amankan Uang Milyaran Rupiah
Dalam penangkapan itu, KPK mengamankan mobil serta uang berbentuk rupiah dan dolar Singapura.
“Bersamaan dengan penangkapan, juga diamankan uang dalam bentuk dolar Singapura dan rupiah di rumah di Citra Grand Cibubur, terdapat sembilan orang tadi yang sedang dilakukan pemeriksaan," kata Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakarta, Kamis.
Jumlah uang tersebut menurut Johan bila dikonversi ke dalam rupiah berjumlah miliaran rupiah.
Kabarnya, uang suap miliaran rupiah ini digunakan u‎ntuk pengurusan kasus yang tengah ditangani penegak hukum.
Annas saat ini memang tengah disorot atas kasus dugaan pencabulan yang dilakukan terhadap perempuan berinisial WW. Mantan anggota DPD sekaligus ayah WW, Soemardi Thaher melaporkan Annas ke Bareskrim Polri.

Gubernur Riau Annas Maamun membantah dirinya melakukan pelecehan seksual terhadap W. Bahkan, Annas menyatakan laporan W ke polisi dengan tuduhan pelecehan seksual telah digunakan untuk memeras dirinya.



"Saya sudah jelaskan saya tidak pernah melakukan pelecehan seksual. Paling lama W bertamu 12 menit. Saksi banyak melihat. Saya bersumpah tak ada. Saya nggak mau ribut-ribut. Saya bersumpah demi Allah tidak melakukan pelecehan seksual tadi," kata Annas Maamun di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis 11 September 2014.



Anak dan Istri Juga Ikut Ditangkap
Dari delapan orang yang ditangkap oleh tim KPK salah satunya adalah anak dan istri Annas serta seseorang yang berinisial EA yang belakangan menurut informasi adalah Edy Ahmad pimpinan harian Koran Riau dan juga wakil ketua DPP partai Golkar Riau.
"Anak dan istrinya ikut ditangkap. Dan juga seorang pimpinan salaha satu media di Riau, Mereka semua sedang di Jakarta," ujar sumber di KPK, Kamis (25/9). 

Jubir KPK, Johan Budi tidak menampik ada satu orang wanita yang saat ini ikut diamankan KPK untuk dimintai keterangan. Saat dikonfirmasi wartawan dalam konfrensi pers di KPK Kuningan, Johan Budi juga mengatakan, ada juga sekretaris pribadi gubernur Riau dalam penangkapan itu.
"Nanti dicari tahu, karena semua masih menjalani pemeriksaan," kata Johan Budi menjawab pertanyaan wartawan soal ikut sertanya pimpinan media di Riau dalam penggerebekan itu.

Tanggapan Golkar
Ketua DPP Partai Golkar Tantowi Yahya menyatakan prihatin atas ditangkapnya Gubernur Riau Annas Maamun oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis (25/9/2014). Annas merupakan kader Golkar yang menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Riau.
Tantowi mengatakan, partainya akan mengikuti terlebih dulu proses hukum yang berjalan. 


"Kami prihatin mendengarnya tapi kan ini masih menunggu proses selanjutnya. Ini kan baru tertangkap saja, tersangka juga belum," ujar Tantowi, di Kompleks Parlemen, Kamis malam.
Hingga saat ini, belum ada penjelasan dari KPK terkait status hukum Annas dan kasus yang menjeratnya. Tantowi mengatakan, Golkar menjunjung asas praduga tak bersalah terhadap Annas. Menurut Tantowi, Partai Golkar baru bisa menentukan tindakan terhadap Annas jika yang bersangkutan telah ditetapkan sebagai terdakwa.
Sementara, terkait status Annas sebagai kepala daerah, Tantowi mengatakan hal tersebut menjadi wewenang pemerintah.
Meski pengurus Partai Golkar Riau menyatakan bahwa penangkapan Gubernur Riau Annas Maamun tidak terkait dengan urusan partai, namun Golkar siap memberikan bantuan hukum kepada Annas maamun dalam menjalani proses hukum. 

“Tergantung nanti, apakah gubernur mau mengambil kuasa hukum dari internal atau sendiri. Jika dibutuhkan, kami akan menyiapkannya,” kata Wakil Ketua Bidang Hukum Partai Golkar Wilayah Riau, Eva Nora.

Meski demikian, DPD I Partai Golkar Riau masih akan memantau perkembangan Annas yang juga Ketua DPD I Partai Golkar Riau.

“Ini kan belum 1x 24 jam, belum ada status gubernur. Kita masih melihat dulu perkembangan kasusnya,” tuturnya.

Eva memastikan, kedatangan Annas ke Jakarta tidak ada hubungannya dengan agenda kepartaian. “Kasus ini tidak ada kaitannya dengan Partai Golkar,” tegasnya.


Meskipun begitu KPK mempunyai waktu 1x24 jam untuk menelisik apakah sudah terjadi suatu tindak pidana korupsi atau tidak. Hingga saat ini, status ke sembilan orang yang diamankan oleh KPK adalah terperiksa dan menunggu hasil keputusan KPK hari jum’at (26/09).

“Pihaknya mempunyai waktu 1x24 jam untuk menelisik apakah sudah terjadi suatu tindak pidana korupsi. Hingga saat ini, status sembilan orang yang diamankan KPK adalah terperiksa. "Nanti akan disampaikan, setelah ada kesimpulan," kata Jubir KPK Johan Budi saat konfrensi Pers.
Komentar

Tampilkan

  • Terkait Korupsi, KPK Tangkap Tangan Anas Maamun
  • 0

Terkini

Topik Populer